Alhamdulillah Allah SWT telah menciptakan kita berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan. Walaupun kenyataan saat ini, masih banyak perempuan yang belum mendapatkan pasangan hidupnya. Namun pada hakikatnya, kita telah diciptakan secara berpasangan. Untuk apa ? supaya kita memperoleh ketenangan dan kebahagiaan. Tidak cukup sampai disitu, sang Khaliq juga melengkapinya dengan rasa kasih dan sayang… Subhanallah …
Masing-masing pihak baik laki-laki mahupun perempuan diberi hak dan kewajiban sesuai kudratnya. Laki-laki atas kelebihan yang telah diberikan Allah SWT kepadanya, diangkat sebagai pemimpin perempuan. Selain kerana keunggulan yang dikurniakan atas mereka, juga kerana mereka telah menginfaqkan hartanya untuk kita.
Lalu … apakah, jika sang suami tidak mampu mencukupi keperluan hidup kita yang standard lantas hilang hak kepemimpinannya ? Tentu saja tidak !!! Tongkat kepemimpinan tetap ada dalam genggamannya. Allah SWT yang Maha Mengetahui dan Maha Luas IlmuNya telah menetapkan segala sesuatu secara sangat akurat (kuat) dan sempurna. Kerana Ia yang telah menciptakan semua makhlukNya.
Ayah/abi sebagai pemimpin utama dan Ibu/ummi sebagai wakilnya. Ibulah yang bertanggungjawab sebagai pengelola rumah tangga suami. Mari ibu/ummi … kita sedari bersama, apa sajakah kewajiban kita, sebelum menuntut hak-hak yang Allah berikan atas kita. Peranan yang telah Allah SWT tetapkan tidak dapat ditukar posisikan, kerana pasti akan merosak tatanan yang telah disiapkan-Nya. Mari mengambil peran sesuai yang telah digariskan. Kita taati, hak kepemimpinan yang ada dan melekat pada suami kita tercinta. Dan berusaha untuk menghormati serta tidak merosak hak nya.
“Apabila seorang perempuan solat lima waktu, puasa dibulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya. Maka berhak masuk JANNAH melalui pintu manapun yang ia sukai,” kata Nabi saw....Subhanallah, Alhamdulillah ... Allahu Akbar.
Ternyata tidak terlalu sukar untuk masuk jannah wahai insan yang bergelar isteri......
Namun, berbagai ujian pasti ada. Dan wajib kita sedari, yang namanya ujian itu, tak selamanya kesulitan. Terkadang, kenikmatan-pun merupakan ujian. Dan banyak diantara kita yang terpeleset dan jatuh kerananya. Mari sama-sama kita berhati-hati dalam meniti hidup ini. Jangan lupa untuk selalu bermohon kepada Illahi Rabbi agar memberi kekuatan kepada kita untuk bersabar dalam tho'ah dan bersabar dalam tinggalkan maksiat.
Yang terhormat para suami … , jangan mudah memenuhi kemahuan kami…para isteri. Berlakulah sebagai Imam bagi kami. Mohon bimbing dan didiklah kami, sesuai petunjuk Illahi. Dari Abu Bakrah, dari Nabi saw, sabdanya :” Binasalah kaum laki-laki yang mentaati para perempuannya “. ( Hadist Riwayat ‘Ahmad dan Thabrani ).
0 ulasan:
Catat Ulasan