0

Menghormati Bapa




DaripadaAbu Hurairah r.a, sabda Rasulullah s.a.w, maksudnya: “Janganlah kamu membenci bapa-bapa kalian. Sesiapa yang membenci bapanya bererti ia kafir.”
Riwayat Muslim
Huraian:
  • Seorang ibu mahupun bapa tidak akan menjadi ibu dan bapa tanpa anak-anak dan begitulah sebaliknya. Oleh itu ibu bapa berhak mendapat penghormatan daripada anak-anak mereka sama sebagaimana anak-anak mereka berhak mendapat kasih sayang daripada ibu bapa,
  • Islam melarang keras anak-anak mencela atau memarahi ibu bapa dengan bahasa yang kasar. Anak yang mengasari ibu bapa dianggap sebagai anak derhaka yang diharamkan syurga ke atasnya oleh Allah S.W.T di akhirat kelak.
  • Oleh itu bagi mendapatkan anak-anak yang baik, ibu bapa hendaklah terlebih dahulu menunjukkan pergaulan yang baik dengan anak-anak. Apabila anak-anak yang soleh ini dapat dibentuk, tiadalah permusuhan dan perbalahan dalam keluarga. Masing-masing akan saling sayang menyayangi antara satu dengan lain.
0

Penyakit Dan Ubat Pada Lalat

Nabi Bersabda, "Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah seorang kalian, maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya ada obatnya (HR. Bukhari, Ibn Majah, dan Ahmad)
Dalam rwayat lain: "Sungguh pada salah satu sayap lalat ada racun dan pada sayap lainnya obat, maka apabila ia mengenai makananmu maka perhatikanlah lalat itu ketika hinggap di makananmu, sebab ia mendahulukan racunnya dan mengakhirkan obatnya" (HR. Ahmad, Ibn Majah)

Diantara mu'jizat kenabian Rasulullah dari aspek kedokteran yang harus ditulis dengan tinta emas oleh sejarah kedokteran adalah alat pembuat sakit dan alat pembuat obat pada kedua sayap lalat sudah beliau ungapkan 14 abad sebelum dunia kedokteran berbicara. Dan penyebutan lalat pada hadits itu adalah bahwa air tetap suci dan bersih jika dihinggapi lalat yang membawa bakteri penyebab sakit kemudian kita celupkan lalat tersebut agar sayap pembawa obat (penawarnya) pun tercelup ke air.


Dan percobaan ilmiah kontemporer pun sudah dilakukan untuk mengungkapkan rahasia di balik hadits ini. Bahwasannya ada kekhususan pada salah salah satu sayapnya yang sekaligus menjadi penawar atau obat terhadap bakteri yang berada pada sayap lainnya. Oleh karena itu, apabila seekor lalat dicelupkan ke dalam air keseluruhan badannya, maka bakteri yang ada padanya akan mati, dan hal ini cukup untuk menggagalkan "usaha lalat" dalam meracuni manusia, sebagaimana hal ini pun telah juga ditegaskan secara ilmiah. Yaitu bahwa lalat memproduksi zat sejenis enzim yang sangat kecil yang dinamakan Bakter Yofaj, yaitu tempat tubuhnya bakteri. Dan tempat ini menjadi tumbuhnya bakteri pembunuh dan bakteri penyembuh yang ukurannya sekitar 20:25 mili mikron. Maka jika seekor lalat mengenai makanan atau minuman, maka harus dicelupkan keseluruhan badan lalat tersebut agar keluar zat penawar bakteri tersebut. Maka pengetahuan ini sudah dikemukakan oleh Nabi kita Muhammad sallallahu 'alaihi wasallam dengan gambaran yang menakjubkan bagi siapapun yang menolak hadits tentang lalat tersebut.


Dan Dr. Amin Ridha, Dosen Penyakit Tulang di Jurusan Kedokteran Univ. Iskandariyah, telah melakukan penelitian tentang "hadits lalat ini" dan menegaskan bahwa di dalam rujukan-rujukan kedokteran masa silam ada penjelasan tentang berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat. Dan di zaman sekarang, para pakar penyakit yang mereka hidup berpuluh-puluh tahun, baru bisa mengungkap rahasia ini, padahal sudah dibongkar informasinya sejak dahulu. Yaitu kurang lebih 30-an tahun yang lalu mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri obat berbagai penyakit yang sudah kronis dan pembusukan yang sudah menahun adalah dengan lalat.


Berdasarkan hal ini, jelaslah bahwa ilmu pengetahuan dalam perkembangannya telah menegaskan penjelasannya dalam terori ilmiah sesuai dengan hadits yang mulia ini. Dan mukjizat ini sudah dikemukakan semenjak dahulu kala, 14 abad yang silam sebelum para pakar kedokteran mengungkapkannya baru-baru ini.


sumber : http://www.alsofwah.or.id/
0

Setia dan Sedia Dalam Ikatan



"Ya Allah, jadikan hamba-Mu ini mencintai orang yang beriman dan jadikanlah orang yang beriman mencintaiku." (Riwayat Muslim no. 2491)

Membina ikatan persis membina sebuah mahligai terindah, tapaknya perlu kukuh atas landasan kecintaan, dilengkapi batu bata kepercayaan dan diperteguh tiang kasih sayang. Tampak cantik dihias rona bebunga di taman, saat mentari pagi menyimbah cerlang sinarnya. Si Tiung singgah mengalun, berkicauan lagu cinta, saksi romantisnya jiwa. Namun, membinanya bukanlah semudah menyaksikannya, nampak kirana di mata tetapi memerlukan kudrat dan keringat dalam memacunya.

"Lelaki yang baik diciptakan untuk perempuan yang baik, perempuan yang baik diciptakan untuk lelaki yang baik."
Dalam memateri sebuah ikatan, elemen setia dan sedia menjadi perlambangan sejauh mana kekuatan sebuah ikatan. Berseminya ikatan tanpa kesetiaan, ibarat menunggu rumah ditelan rebah. Bertautnya ikatan tanpa kesediaan, ibarat menanti mahligai musnah berkecai.

Saat memilih untuk membina ikatan, eloklah diteliti apakah kita telah melengkapi keduanya. Bersetia menjalin cinta dan menongkah badai kehidupan bersama. Tidak pernah goyah diduga godaan, tidak pernah rebah diuji cabaran apatah lagi gundah disuntik rintangan. Hidup bersama rencahnya berjuta. Tika itulah kesetiaan benar-benar memainkan peranan.

Apabila lengkap elemen kesetiaan, lihatlah pula kepada elemen kesediaan. Usah sekadar terpesona dengan lafaz dan janji di bibir manis, namun intailah kesediaan menerima yang tak pernah gerimis. Ilmu agama disisip kemas di dada, agar hasutan syaitan dan iblis bisa ditepis. Sedia membimbing dan dibimbing. Nafsu amarah bukan wasilah melampiaskan kemarahan bukan pada tempatnya. Toleransi sebagai benteng utuhnya rukun sebuah ikatan.

''Sebaik-baik perhiasan di dunia ini ialah wanita solehah''
Ketahuilah wanita solehah, bahawa dirimu amat bernilai. Selautan emas waima segunung permata bukan tandinganmu kerana dirimu jauh lebih tinggi nilainya di kaca mata Islam. Usah mudah memberi cinta, kelak binasa jiwa. Sebaliknya, ujilah si dia agar simpulan kasih tidak mudah terungkai, ikatan sayang tidak mudah bercerai.

Jika ingin memilih membina ikatan, maka bersiagalah kerana era penuh air mata dan duka akan menantimu. Kuatkanlah keteguhan nalurimu agar segala yang ditempuhi mendapat inayah-Nya. Ingatlah bahawa mencari bahagia itu tidak ubah seperti menanam si mawar berduri. Sebaik ditanam tidak terus berputik bunga kirana, tetapi tumbuh dahulu duri yang berbisa.

Sabda Nabi S.A.W yang bermaksud: "Manusia yang utama adalah orang mukmin yang alim. Jika diperlukan dia diberikan manfaat, jika tidak diperlukan, dia pun kaya dengan dirinya sendiri."

Bagi arjuna, keperkasaan bukanlah bukti kelelakian sebenarmu. Layar bahtera akan dapat terus menyusur pantai impian, walau badai merempuh apabila mahligai ikatan dinakhodakan oleh lelaki yang beriman. Bisa melindungi dan membajai kasih sayang yang tidak berbelah bagi.

Menjadi pemimpin terulung kebanggaan pasangan, menyalur bimbingan dan pendidikan kepada ahli keluarga dan tidak merelakan diri menjadi dayus sehingga di akhirat kelak mendapat celaka. Bijaksana dalam merencana keputusan agar tidak menyinggung hati dan perasaan. Rasulullah menjadi tauladan dalam menjadi suami idaman. Suami ibarat mentari, memberi cahaya dan kehangatan. Isteri bagai bulan, cantik dan indah dipandang.

''Selembar benang berkait, akhirnya berpakai jua, setapak kaki berdikit, akhirnya berdiri juga''
Kepada sesiapa yang merasa diri masih bergelut dalam kekurangan dan belum memenuhi elemen-elemen ini, jadi bermulalah sekarang. Andai diri tidak setia, belajarlah memahami hakikat kesetiaan, signifikannya dalam ikatan.
Andai diri tidak sedia, namun mengharap bunga di taman larangan, penuhilah pengetahuan agama di dadamu. Kalungkanlah di jiwamu rasa tanggungjawab walaupun rasa jahil membelenggumu. Muhasabahlah diri agar terbinanya hubungan berkekalan hingga penghujungnya.



sumebr artikel : http://destinihidup.blogspot.com/
0

10 gangguan syaitan ketika solat

1) Berasa was-was ketika melakukan takbiratul ihram
Saat membaca takbiratul ihram, ‘Allahu Akbar’, seseorang akan berasa ragu-ragu apakah takbir yang dilakukannya itu sah atau belum sah.
Sehingga dia mengulanginya sekali lagi dengan membaca takbir. Perasaan itu akan berterusan kadang-kadang sampai imam hampir rukuk.
Ibnu Qayyim berkata, “Termasuk tipu daya syaitan yang banyak mengganggu mereka adalah was-was dalam bersuci (berwuduk) dan niat atau saat takbiratul ihram dalam solat”. Was-was itu membuat mereka terseksa.

2) Tidak memberi tumpuan ketika membaca bacaan dalam solat.
Sahabat Rasulullah, Uthman bin Abil ‘Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syaitan hadir dalam solatku dan membuat bacaanku salah.” Rasulullah menjawab, “Itulah syaitan yang disebut dengan khinzib.
“Apabila kamu berasakan kehadirannya, ludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah. Aku pun melakukan hal itu dan Allah SWT gangguan itu dariku” (Hadis Riwayat Muslim).

3) Lupa jumlah rakaat yang dikerjakan
Abu Hurairah r.a berkata, “Sesungguhnya Rasulullah bersabda yang bermaksud: “Jika seorang daripada kalian solat, syaitan akan datang kepadanya untuk menggoda sampai mereka tidak tahu berapa rakaat yang dikerjakan. Apabila seorang daripada kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).

4) Hadirnya fikiran yang memalingkan tumpuan
Abu Hurairah berkata, “Rasulullah bersabda yang bermaksud: “Apabila dikumandangkan azan solat, syaitan akan berlari seraya terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara azan.
Apabila muazin selesai azan, ia kembali lagi dan jika iqamat dikumandangkan dia berlari. Apabila selesai iqamat, dia kembali lagi.
Ia akan selalu bersama orang yang solat seraya berkata kepadanya,’Ingatlah apa yang tadinya tidak kamu ingat!’ Sehingga orang itu tidak tahu berapa rakaat ia solat.” (Hadis Riwayat Bukhari).

5) Tergesa-gesa menyelesaikan solat
Ibnu Qayyim berkata: “Sesungguhnya tergesa-gesa itu datang daripada syaitan, kerana tergesa-gesa adalah sifat gelabah yang menghalangi seseorang untuk berhati-hati, tenang dan santun serta meletakkan sesuatu pada tempatnya.
Tidak ada ketenangan atau thuma’ninah. Pada zaman Rasulullah ada orang solat dengan tergesa-gesa. Akhirnya Rasulullah memerintahkannya untuk mengulanginya kerana solat yang ia kerjakan belum sah.
Rasulullah bersabda kepadanya, “Apabila kamu solat, bertakbirlah (takbiratul ihram). Lalu bacalah daripada al-Quran yang mudah bagimu, lalu rukuklah sampai kamu benar-benar rukuk (thuma’ninah), lalu bangkitlah daripada rukuk sampai kamu tegak berdiri.
Kemudian sujudlah sampai kamu benar-benar sujud (thuma’ninah) dan lakukanlah hal itu dalam setiap rakaat solatmu.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).

6) Melakukan gerakan yang tidak perlu
Dahulu ada seorang sahabat yang bermain kerikil ketika sedang tasyahud. Ia membolak-balikkannya. Melihat hal itu, Ibnu Umar segera menegurnya selepas solat.
“Jangan bermain kerikil ketika solat kerana perbuatan itu berasal daripada syaitan. Tapi kerjakan seperti apa yang dikerjakan Rasulullah”. Orang itu bertanya, “Apa yang dilakukannya? “Kemudian Ibnu Umar meletakkan tangan kanannya di atas paha kanannya dengan jari telunjuk menunjuk ke arah kiblat atau tempat sujud. “Demikianlah saya melihat apa yang dilakukan Rasulullah s.a.w,” kata Ibnu Umar (Hadis Riwayat Tirmidzi).

7) Melihat ke kiri atau ke kanan ketika solat
Sedar atau tidak, jika seseorang itu melihat ke kiri atau ke kanan, itu akibat godaan syaitan yang menggoda. Kerana itu, selepas takbiratul ihram, pusatkan pandangan pada satu titik iaitu tempat sujud. Sehingga perhatian kita menjadi fokus dan dicuri syaitan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Aisyah beliau berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah hukum melihat ketika solat”. Rasulullah menjawab, “Itu adalah curian syaitan atas solat seorang hamba.” (Hadis Riwayat Bukhari).

Menguap dan mengantuk
Rasulullah bersabda bermaksud: “Menguap ketika solat itu daripada syaitan. Kerana itu, apabila kamu ingin menguap, tahanlah.” (Hadis Riwayat Thabrani).
Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda, “Ada pun menguap itu datangnya daripada syaitan, hendaklah seseorang mencegahnya (menahannya) selagi boleh. Apabila ia berkata ‘ha…’ bererti syaitan tertawa dalam mulutnya” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).

9) Bersin berulang kali ketika solat
Syaitan ingin mengganggu kekhusyukan solat dengan bersin sebagaimana yang dikatakan Abdullah bin Mas’ud, “Menguap dan bersin dalam solat itu daripada syaitan.” (Riwayat Thabrani).
Ibnu Mas’ud berkata, “Bersin yang tidak disenangi Allah adalah yang terjadi dalam solat sedangkan bersin di luar solat itu tetap disenangi Allah. Hal itu tidak lain kerana syaitan memang ingin mengganggu solat seseorang dengan pelbagai cara.”

10) Terasa ingin buang angin atau buang air
Rasulullah bersabda yang bermaksud: “Apabila seorang daripada kalian bimbang apa yang dirasakan di perutnya apakah keluar sesuatu daripadanya atau tidak, janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid sampai ia yakin mendengar suara (keluarnya angin) atau mencium baunya” (Hadis Riwayat Muslim).
Berbahagialah orang Muslim yang selama ini terbebas daripada pelbagai macam gangguan syaitan dalam solat mereka. Semoga kita semua dibebaskan Allah daripada gangguan berkenaan.
Bagi yang berasakan gangguan itu, sebahagian atau keseluruhannya, janganlah putus asa untuk berjihad melawan syaitan terkutuk.
0

Kisah Imam Syafie Menjad Tetamu Di Rumah Imam Ahmad Bin Hambal.


Pada suatu hari Imam Syafie rah datang menziarahi Imam Ahmad bin Hambal. Apabila selesai makan malam bersama, Imam Syafie masuk ke bilik tidur yang telah disediakan untuknya dan segera berbaring sehingga terbit fajar. Anak perempuan Imam Ahmad yang sentiasa memerhatikan Imam Syafie sejak dari awal lagi bertanya kepada ayahnya dengan nada menegur,“Ayah selalu memuji dan mengatakan Imam Syafie itu seorang ulama yang sangat alim. Sebaliknya apa yang saya perhatikan banyak perkara tidak mengambarkan ianya seorang yang benar-benar alim. Imam Ahmad amat terkejut mendengar perkataan anak perempuannya, lalu ianya bertanya, “Ia seorang alim wahai anakku, mengapa kamu berkata demikian?” Anak perempuannya menjawab,” Aku perhatikan ada tiga perkara menyebabkan kekurangannya, wahai ayah. Pertama, pada waktu dihidangkan makanan,dia memakannya dengan lahap sekali. Kedua, sejak masuk ke bilik tidurnya, dia tidak solat malam sebaliknya hanya keluar setelah masuk waktu Subuh. Ketiga, Ia Solat Subuh tanpa berwudhu.”

Imam Ahmad bin Hambal memikirkan semua perkataan anaknya itu dan akhirnya supaya jelas persoalan anaknya itu, ianya menyampaikan semua alasan anak perempuannya itu kepada Imam Syafie. Bila mendengar semua itu, Imam Syafie tersenyum lalu ia berkata, “ Wahai Ahmad! sebabnya aku makan dengan lahap dan banyaknya di rumah kamu kerana aku tahu bahawa makanan di rumah kamu jelas halal dan baik. Aku tidak ragu dengan makanan itu sedikit pun, atas sebab itulah aku makan dengan lahap. Lagi pun aku amat memahami bahawa engkau seorang yang sangat pemurah. Makanan orang yang pemurah itu ubat dan makanan orang yang kedekut itu penyakit. Aku makan semalam bukan kerana untuk kenyang tetapi semata-mata untuk berubat dengan makananmu itu.”

Perkara kedua yang menyebabkan aku tidak solat malam kerana ketika aku meletakkan kepalaku di atas bantal untuk tidur, tiba-tiba seolah-olah aku melihat di hadapanku Kitabullah dan sunnah Rasulnya saw dan dengan izin Allah malam itu, aku dapat menyusun 72 masalah feqah Islam sehingga aku tidak sempat solat malam. Perkara keempat yang menyebabkan aku tidak berwudhu ketika Solat Subuh kerana aku Walahhi ! . . . . pada malam itu aku tidak dapat tidur sekelip pun, sehingga aku Solat Subuh dengan wudhu Solat Isyak.”
0

Surah-Surah Yang Dapat Menghalang Ujian Dalam Kehidupan


10 SURAH DAPAT MENGHALANG 10 UJIAN BESAR ALLAH SWT

1- Surah Al-Fatihah dapat memadam kemurkaan Allah SWT.


2- Surah Yasin dapat menghilangkan rasa dahaga atau kehausan pada hari

Kiamat.

3- Surah Dukhan dapat membantu kita ketika menghadapi ujian Allah SWT pada

hari kiamat.

4- Surah Al-Waqiah dapat melindungi kita daripada ditimpa kesusahan atau

fakir.

5- Surah Al-Mulk dapat meringankan azab di dalam kubur.


6- Surah Al-Kauthar dapat meleraikan segala perbalahan.


7- Surah Al-Kafirun dapat menghalang kita daripada menjadi kafir ketika

menghadapi kematian.

8- Surah Al-Ikhlas dapat melindungi kita daripada menjadi golongan munafiq.


9- Surah Al-Falq dapat menghapuskan perasaan hasad dengki.


10- Surah An-Nas dapat melindungi kita daripada ditimpa penyakit was-was.

Laman Sahabat

Bicara UKHUWWAH

ShoutMix chat widget

Followers

About Me

Foto Saya
ibnu qais
Dilahir di Kampung tercinta di Desa Permai Pagut pada tanggal 18 Mei 1986 pada jam 08.55pm bersamaan 9 Ramadhan 1406 Hijrah iaitu jatuh pada hari Ahad. Mendapat pendidikan awal di Sekolah Agama (Arab) Al-Ittihadiah Tanjung Pagar, Ketereh.Kemudian melanjutkan ke pengajian menengah di Sekolah Menengah Agama (Arab) Darul Aman, Kok Lanas dari 1999-2002, sekarang dikenali Ma'had Tahfiz Sains Nurul Iman. Setelah itu saya berhijrah ke Sekolah Menengah Agama (Arab) Azhariah, Melor. Setelah tamat, saya mendapat tawaran melanjutkan pengajian ke peringkat diploma bidang syariah di Kolej Islam Antarabangsa Sultan Ismail Petra (KIAS),Kelantan (2005-2008) dan sekarang melanjutkan pengajian sarjana di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Nanggroe Acheh Darussalam, Republik Indonesia,dalam Fakultas Syariah Jurusan Ahwalul Syakhsiyyah(Hukum Keluarga Islam). Sebarang pandangan emailkan kepada yiez_almaqdisi@yahoo.com @ ibnqais@gmail.com.
Lihat profil lengkap saya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Ultimos Comentarios

 
Copyright © Jalan Yang Lurus