Kisah-Kisah Keajaiban Sedekah dalam Menyembuhkan Berbagai Penyakit


sedekahSedekah boleh menjadi ubat bagi penyakit Anda! Rasulullah  bersabda :


دَاوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ

Ubatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR. Baihaqi)


فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَ مَالِهِ وَ نَفْسِهِ وَ وَلَدِهِ وَ جَارِهِ يُكَفِّرُهَا الصِّيَامُ وَالصَّلاَةُ وَالصَّدَقَةُ وَاْلأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْيُ عَنِ الْمُنْكَرِ

Ujian yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya boleh dihapus dengan puasa, solat, sedekah, dan amar makruf nahi munkar.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Inilah kisah-kisah nyata yang akan membuat semua orang beriman terpana. Betapa sedekah memiliki keajaiban tiada tara. Namun, mengapa masih banyak orang yang tidak gemar melakukannya?

Baca dulu kisahnya, dan semoga akan segera tergugah jiwa Anda. Bagi saudaraku yang masih terbaring sakit, walaupun Anda mungkin masih menjalani pengubatan medik, tak mengapa, tetaplah bersedekah. Dengan keikhlasan niat dan kemantapan iman, sedekah yang Anda keluarkan itu insya’ Allah akan mempercepat kesembuhan Anda. Semak baik-baik kumpulan kisah nyata di bawah ini!



Bisul di Wajahnya Sirna
Disebutkan di dalam kitab Shahihut Targhib wat Tarhib 964 M, dari Imam Baihaqi v, bahwa ia berkata, “Ada kisah Syaikh Hakim Abi ‘Abdillah v, bahwa ia memiliki bisul di wajah dan telah diubati dengan berbagai macam ubat, tapi tak kunjung sembuh juga. Sudah hampir satu tahun lamanya bisul tersebut menghinggapi wajahnya. Kemudian ia meminta kepada Ustaz Imam Abu ‘Utsman Ash-Shobuni untuk mendoakannya di majlis beliau pada hari Jumaat. Beliau pun mendoakannya dan diamini oleh banyak orang.

Pada hari Jumaat berikutnya ada seorang wanita yang menyampaikan selembar surat yang mengatakan bahawa sesampainya di rumah, ia kemudian bersungguh-sungguh dalam mendoakan Hakim Abu ‘Abdillah pada malam harinya. Lalu dalam tidurnya, ia bermimpi bertemu dengan Rasulullah  yang seakan-akan bersabda kepadanya, “Katakan kepada Abu ‘Abdillah agar melapangkan air bagi kaum muslimin.” Kemudian aku membawa surat tersebut kepada Hakim. Lalu Hakim memerintahkan agar membuat galian di depan pintu rumahnya. Setelah galian tersebut selesai dikerjakan, beliau memerintahkan agar memenuhi galian tersebut dengan air dan kerikil. Orang-orang pun mulai mengambil air tersebut untuk minum. Tidak sampai satu pekan, tanda-tanda kesembuhan telah nampak pada Abu ‘Abdillah. Maka wajahnya telah kembali tampan seperti sedia kala. Setelah peristiwa itu beliau masih hidup selama beberapa tahun.[1]



Galilah Telaga, dan Sakitmu Akan Sembuh
Di dalam Siyar A’lamin Nubala’ 8/407 disebutkan bahawa ada seorang laki-laki yang bertanya kepada ‘Abdullah bin Mubarak v tentang luka bernanah (bisul) yang keluar dari lututnya sejak tujuh tahun yang lalu. Ia telah mengubatinya dengan berbagai macam ubat dan banyak bertanya kepada para doktor, tetapi belum sembuh juga. Maka beliau pun menjawab, “Pulanglah, lalu galilah telaga di tempat orang-orang yang memerlukan air. Sesungguhnya aku berharap akan keluar mata air di sana, dan darahmu akan berhenti.” Lelaki itu pun melaksanakan perintah Ibnul Mubarok, maka ia pun sembuh.[2]



Penyakit Kanser Sembuh Dengan Sedekah
Disebutkan bahawa ada seorang laki-laki yang mengidap penyakit kanser. Ia sudah berkeliling dunia untuk mencari ubat, namun ia belum mendapatkannya. Maka, ia pun bersedekah kepada ibu anak yatim, sehingga Allah memberikan kesembuhan kepadanya.[3]


Sembuh Kerana Berinfak kepada Anak Yatim
Ada seorang wanita yang tinggal di Arab Saudi bercerita, “Aku menderita penyakit kanser beberapa tahun, dan aku yakin maut telah mendekat. Aku menginfakkan penghasilanku dari menjadi tukang bordir kepada anak-anak yatim. Setiap harta yang aku infakkan kepada mereka, maka Allah membalasku dengan berlipat ganda, dan akhirnya Dia memberikan kesembuhan dari penyakitku, kerana disebabkan infakku kepada anak-anak yatim.”[4]



Wanita Mandul Itu Boleh Hamil
Ada seorang wanita yang mendapat cubaan dengan kemandulan, ia tak dikurniakan anak. Para doktor telah berputus asa dari kemungkinan ia boleh hamil, dan bahawa penyakit itu memang tidak ada ubatnya. Maka, Allah Ta’ala memberikan taufik kepadanya agar ia bersedekah kepada seorang wanita fakir. Sesudah ia bersedekah kepada wanita itu, ia meminta kepadanya agar mendoakan dirinya dikurniakan anak soleh. Setelah berlalu tiga bulan, wanita itu pun mengandung dua anak kembar!![5]



Penglihatannya Kembali Normal Seperti Sedia Kala
Seorang anak kecil bermain bersama saudaranya, tangannya membawa pisau. Tiba-tiba saja, ia memukulkan pisau tersebut ke mata saudarinya. Dengan cepat saudarinya tersebut dilarikan ke rumah sakit. Kemudian ia dipindahkan ke Riyadh. Setelah diperiksa dan dibedah, doktor memutuskan bahawa harapan kornea matanya boleh kembali normal amat tipis, sehingga sangat mustahil ia boleh melihat kembali seperti sedia kala.
Suatu hari sang ibu yang menemani anak perempuannya (yang sedang sakit) tersebut teringat tentang keutamaan sedekah. Maka, ia meminta kepada suaminya agar membawakan batangan emas yang dimilikinya, di mana ia tidak memiliki kekayaan selain barang tersebut. Ia ingin menyedekahkannya, meski sebenarnya secara materi ia juga kekurangan. Ia berdoa kepada Allah seraya berucap, “Wahai Rabbku, Engkau tahu bahawa aku tidak memiliki harta selain barang itu, maka jadikanlah sedekahku ini sebagai saranan kesembuhan anak puteriku ini.”

Keesokan harinya doktor datang untuk kembali memeriksa anak tersebut, ternyata perkataan doktor tetap seperti kemarin, anaknya tidak ada harapan sembuh. Beberapa hari kemudian, datang doktor lain dan memeriksanya, ia berfikir dan memperhatikan dengan cermat. Tiba-tiba saja, doktor itu menginstruksikan untuk mengadakan pembedahan. Ternyata pembedahan itu berhasil, semata-mata kerana kurniaan Allah. Al-hamdulillah, akhirnya sang anak perempuan itu boleh kembali ke rumahnya dengan selamat, tanpa ada sedikit pun bekas luka di wajahnya, dan penglihatannya kembali normal seperti sedia kala.[6]



Puterinya Sembuh Lantaran Sedekah
Ada sebuah kisah yang disampaikan oleh Syaikh Sulaiman Al-Mufarraj –-semoga Allah memberinya taufik–, bahawa seseorang telah bercerita kepada Syaikh perihal kisah ajaib yang dialaminya, ia mengatakan, “Aku memiliki anak perempuan yang masih kecil, yang terkena penyakit di tenggorokannya. Aku telah pergi bersamanya ke beberapa rumah sakit dan telah memberitahukan jenis penyakit yang dialami anakku kepada banyak doktor, namun semuanya tidak bermanfaat. Sakitnya menjadi semakin serius. Aku hampir saja ikut sakit lantaran memikirkan sakit anakku, yang menjadikan semua anggota keluarga tak boleh tidur. Kami telah menempuh langkah-langkah untuk meringankan sakitnya, hingga akhirnya kami merasa putus asa dari semua itu, kecuali dari rahmat Allah Ta’ala.

Sampai suatu ketika datanglah secercah harapan dan terbukalah pintu solusi. Ada seorang yang soleh menghubungiku dan mengingatkanku akan hadits Nabi saw :


دَوُّوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ

Ubatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR. Thabrani dan Baihaqi)

Aku berkata kepadanya, “Sungguh, aku telah banyak bersedekah.” Ia kembali berkata, “Bersedekahlah saat ini dengan niat agar puterimu mendapatkan kesembuhan.” Akhirnya, aku pun bersedekah dengan dilandasi kerendahan hati kepada salah seorang fakir, namun segala sesuatunya tak ada perubahan. Aku menginformasikan hal ini kepada orang soleh itu, dan ia berkata, “Anda termasuk orang yang memiliki banyak harta. Hendaklah sedekahmu seukuran dengan hartamu.”

Aku pun pergi untuk kedua kalinya, dan kenderaanku kupenuhi dengan beras, ayam dan barang yang baik-baik dalam jumlah yang besar, lalu kubagikan kepada orang-orang yang memerlukan. Mereka pun bergembira dengan sedekahku. Dan subhanallah, tiba-tiba puteriku menjadi sembuh total, alhamdulillah.

Aku yakin bahawa sedekah merupakan faktor penyebab kesembuhan yang terbesar. Sekarang, berkat anugerah Allah, puteriku selama tiga tahun ini tidak pernah terkena penyakit apa pun. Sejak itulah aku memperbanyak sedekahku, khususnya pada waktu-waktu yang baik. Dan, aku setiap hari merasakan kenikmatan, keberkahan dan kesihatan dalam hal harta dan keluargaku. Aku pun menasihati setiap orang yang sakit agar bersedekah dengan harta yang paling berharga yang ia miliki. Hendaknya ia ulangi sedekahnya itu, nescaya Allah Ta’ala pasti akan menyembuhkannya. Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.”[7]



Emas yang Disedekahkan Membawa Kesembuhan Anaknya
Seorang pemuda masuk ke rumah sakit kerana penyakit parah yang dideritanya -–semoga Allah memberikan keselamatan dan kesihatan kepada kita dan menyembuhkan kaum muslimin yang sedang sakit-–. Setelah diperiksa, doktor menetapkan bahawa harapannya untuk sembuh sangat tipis. Doktor berkata kepada sang ibu yang menemaninya, “Penuhilah keinginan-keinginannya, sepertinya ia tidak mempunyai harapan sembuh lagi, namun Allahlah yang paling mengetahui.”

Sang ibu sangat terkejut dengan informasi tersebut. Ia teringat dengan belahan hatinya, ia khawatir jangan-jangan harus berpisah dengannya selama-lamanya. Maka, ia pun menjual semua emas yang dimilikinya, kemudian menyedekahkan seluruh wang hasil penjualannya. Beberapa hari kemudian, doktor memberitahukan kepada sang ibu bahawa anaknya ada harapan untuk sembuh, dan keadaannya membaik sedikit demi sedikit. Akhirnya beberapa hari kemudian, keluarlah pemuda itu dari rumah sakit dalam keadaan sihat wal afiat. Semuanya memuji kepada Allah  atas kesembuhan dan kasih sayang-Nya.[8]



Terkena ‘Ain, Sembuh Dengan Sedekah
Syaikh Sulaiman Al-Mufarraj mengatakan bahawa ada seseorang bercerita kepadanya, orang itu berkata, “Saudaraku pergi ke suatu tempat, lalu berhenti di salah satu jalan. Tatkala sampai di tempat itu, ia tidak mengeluhkan apa pun, namun tiba-tiba ia jatuh pengsan, seperti terkena tembakan senapan di kepalanya. Kami memprediksi bahawa ia terkena penyakit ‘ain atau mengidap penyakit tumor atau terjadi pembekuan pada pembuluh darah di otak.

Kami segera pergi ke beberapa rumah sakit dan klinik pengubatan, lalu ia diperiksa dan dirontgen. Hasil pemeriksaan mengatakan bahawa kepalanya sihat, namun ia terus mengeluhkan rasa sakit di saat akan tidur, sehingga ia sering memilih untuk tidak tidur. Namun, di saat yang lain ia merasa sihat.

Apabila sakitnya kambuh, ia tak mampu bernafas dan berbicara. Syaikh Sulaiman pun berkata, “Apakah Anda memiliki harta yang boleh kami sedekahkan untukmu, semoga Allah menyembuhkanmu!” Ia menjawab, “Ya. Saya memiliki harta kira-kira jumlahnya 7.000 riyal.” Maka, sang Syaikh segera menghubungi seorang yang soleh yang mengetahui keadaan orang-orang miskin, untuk membagi-bagikan sedekah itu kepada mereka.

Orang itu berkata, “Aku bersumpah demi Allah yang Maha Agung, bahawa saudaraku itu sembuh dari sakitnya pada hari yang sama sebelum harta itu sampai ke tangan orang-orang miskin!! Dan, aku benar-benar tahu bahawa sedekah memang memiliki pengaruh yang besar dalam pengubatan berbagai penyakit.”[9]



Penyakit Demam Tak Berdaya Melawan Sedekah
Syaikh Sulaiman Al-Mufarraj mengatakan bahawa kisah ini diceritakan oleh pelakunya sendiri, orang itu berkata kepada Syaikh, “Anakku mengeluhkan penyakit demam dan panas, serta ia tidak mahu makan. Aku pun pergi bersamanya ke beberapa klinik pengubatan, namun panasnya tak kunjung turun dan keadaannya semakin memburuk.

Aku masuk ke dalam rumah disertai perasaan gelisah, tidak tahu apa yang harus aku perbuat. Isteriku berkata kepadaku, “Hendaklah kita bersedekah untuknya.” Aku pun segera menghubungi seseorang yang memiliki jalinan hubungan dengan orang-orang miskin, aku berkata kepadanya, “Aku berharap Anda mahu solat ‘Asar di masjid, dan mahu mengambil dari tempatku 20 kantong beras dan 20 boks ayam, lalu hendaklah Anda membagikannya kepada orang-orang yang memerlukan.”

Aku bersumpah demi Allah, tidak sampai lima minit sesudah aku menutup gagang telepon, tiba-tiba anakku telah berlari-lari, bermain-main, berlompatan di atas sofa, dan makan-makan hingga kenyang, serta ia telah sembuh total berkat kurnia Allah dan selanjutnya berkat keutamaan sedekah. Dan, aku berpesan kepada orang banyak agar memberikan perhatian kepada sedekah, saat terkena berbagai penyakit.”[10]



Sedekah Mengubati Penyakit Jiwa
Ada seorang wanita yang menderita penyakit jiwa yang parah. Salah seorang kerabatnya bangkit dan segera bersedekah dengan meniatkan kesembuhan untuknya kepada seorang yang soleh namun fakir yang menanggung beban hidup dua keluarga, dan ia meminta agar orang soleh itu mendoakan saudaranya. Maka, Allah pun menyelamatkan wanita itu dari bala’, dan sedekah itu menjadi penyebab kesembuhannya.

Saudara yang bersedekah itu mengatakan, “Demi Allah, tidak ada seorang pun dari keluargaku yang tahu tentang sedekahku. Sesungguhnya aku ingin menjadikan sedekah itu ikhlas untuk menggapai keredhaan Allah Ta’ala.” Segala puji bagi Allah, yang telah menyembuhkan kerabatnya dari penyakit jiwa yang dideritanya.[11]



Sakitnya Hilang Tanpa Bekas
Ada seorang wanita yang mengalami gagal ginjal -–kita memohon kepada Allah, semoga Dia memberikan keselamatan, kesihatan, dan kesembuhan bagi kaum muslimin yang sakit–. Ia sudah berulang kali memeriksakan dan mengubati sakit yang dideritanya tersebut. Akhirnya, ia mencari-cari sekiranya ada orang yang mahu merelakan ginjalnya untuk disumbangkan kepada dirinya, ia siap membayar dengan wang sejumlah 20.000 riyal.

Tersebarlah berita tersebut di kalangan orang-orang ketika itu, hingga ada salah seorang wanita yang mendengar khabar tersebut yang akhirnya langsung menuju ke rumah sakit untuk mendermakan ginjalnya. Ia menyetujui seluruh ketentuan-ketentuan yang diajukan kepadanya sebelum menjalani pembedahan. Di hari yang telah ditentukan, perempuan yang sakit tersebut menemui si penderma, ternyata ia sedang menangis. Kerana hairan melihat keadaannya, ia pun bertanya, “Apakah Anda merasa terpaksa dan keberatan dengan pembedahan yang akan Anda jalani?” Wanita penderma itu berkata, “Sebenarnya tidak ada yang mendorongku untuk mendermakan ginjalku selain kemiskinan yang menimpa diriku dan kerana aku sangat memerlukan wang.”

Wanita penderma itu kembali menangis tersedu-sedu, maka wanita yang sedang sakit itu menenangkannya dengan mengatakan, “Silakan engkau ambil wang ini, dan aku tidak menghendaki sesuatu pun darimu…”. Beberapa hari kemudian perempuan yang sakit tersebut kembali ke rumah sakit. Ketika  doktor memeriksa penyakitnya, begitu terkejutnya mereka, kerana tidak mendapati sedikit pun bekas sakit pada dirinya. Al-hamdulillah, ternyata Allah l telah menyembuhkannya.[12]



Sudah Masuk Ruang ICU, Sembuh Tiba-tiba
Ada seorang wanita masuk ruang ICU kerana penyakit parah yang dideritanya. Beberapa muhsinin (orang-orang yang suka berbuat kebaikan) mengetahui keadaannya, maka mereka pun menyembelih seekor unta dan meniatkan pahalanya untuk si wanita tersebut. Setelah itu, mereka mensedekahkan daging unta tersebut kepada para keluarga miskin untuk memenuhi keperluannya dengan mengharap pahala dari Allah. Beberapa hari kemudian, akhirnya Allah memberikan kesembuhan kepada wanita tersebut. Hanya bagi Allahlah segala pujian dan kurnia.[13]


Sedekah Menolak Gangguan Sihir
Dikisahkan, ada beberapa wanita yang berbincang-bincang tentang keajaiban sedekah. Dan, belum selesai para wanita itu membicarakan tentang keutamaan sedekah, tiba-tiba salah seorang wanita yang ada di antara mereka –-yang sedang terkena sihir– melepas kalungnya yang mahal harganya. Kalung itu kemudian ia berikan kepada salah seorang temannya agar dijual dan wangnya diberikan kepada para keluarga miskin.

Ketika temannya tersebut pergi ke tempat penjual emas dan sang penjual ingin menimbangnya, maka sang penjual mengeluarkan mata batu yang terletak di tengah kalung tersebut. Sang penjual begitu hairan dan kebingungan dengan apa yang dilihatnya. Kerana ia menyaksikan ada buhul sihir di dalam mata batu kalung itu. Sang penjual kemudian mengeluarkannya, dan alhamdulillah, akhirnya sembuhlah perempuan pemilik kalung tersebut dari penyakit yang selama ini dideritanya.[14]


Suami Bersedekah Emas, Isterinya Sembuh Seketika
Seorang doktor menelepon suami seorang wanita yang sedang terbaring sakit di sebuah rumah sakit. Doktor itu memberitahukan bahwa isterinya sedang mengalami masa kritikal, dan dari tinjaun medik harapan untuk sembuh sangatlah tipis. Sang suami sangat terkejut dengan berita tersebut. Maka ia segera bergegas mengeluarkan sedekah berupa emas milik isterinya. Setelah itu, ia pergi ke rumah sakit. Beberapa saat kemudian, sang doktor memberitahukan kepadanya bahwa beberapa saat yang lalu (yakni saat bersamaan waktu sang suami bersedekah), nampak tanda-tanda membaik dan kesembuhan pada diri sang isteri. Kemudian ia dipindahkan dari ruang ICU ke bilik perawatan biasa. Beberapa hari kemudian, ia telah keluar dari rumah sakit tersebut. Segala puji bagi Allah, Pemilik Keutamaan dan Kebaikan.



Gigi Gerahamnya Sembuh Total
Seorang juru dakwah wanita yang terkenal bercerita, “Aku berada di Al-Haram sejak beberapa tahun yang lalu. Suatu ketika gigi gerahamku sakit, yang aku agak terlambat dalam mengubatinya. Aku bahagia dengan keberadaanku di Al-Haram dan aku ingin menyibukkan diri dengan Al-Quran. Akan tetapi, jikalau penyakit itu terus terjadi, maka aku akan pergi ke doktor dan aku akan meluangkan waktuku.

Terlintas dalam benakku sebuah fikiran untuk menolak penyakit ini dengan sedekah. Akhirnya, aku pun bersedekah kepada seorang anak perempuan di Al-Haram. Demi Allah, hanya dalam waktu singkat, penyakitku menjadi sembuh. Dan sejak itu hingga waktu ini, aku tidak lagi memerlikan doktor untuk mengubati penyakitku ini, kerana penyakit itu tidak pernah lagi menyerangku.[15]



Diprediksi Mati, Allah Menyelamatkannya Dengan Sekedah
Syaikh ‘Abdul Hadi Badlah, Imam Masjid Jami’ur Ridhwan di Halab Syiria, pernah bercerita, “Di awal pernikahanku, Allah telah menganugerahkan kepadaku anak yang pertama. Kami sangat bergembira dengan anugerah ini. Akan tetapi, Allah berkehendak menimpakan penyakit yang serius kepada anakku. Pengubatan seakan tak berdaya untuk menyembuhkannya, keadaan sang anak semakin memburuk, dan keadaan kami pun menjadi buruk kerana sangat bersedih memikirkan keadaan buah hati kami dan cahaya mata kami. Kalian tentu tahu, apakah ertinya anak bagi kedua orang tuanya, terutama ia adalah anak yang pertama!!

Perasaan buruk itu menyeruak di dalam hati, kerana kami merasa tak berdaya memberikan pengubatan bagi penderitaan anak kami!!
Sihatnya kita memang merupakan perintah Allah dan ketentuan-Nya, namun kita memang harus mengambil langkah-langkah pengubatan dan tidak meninggalkan kesempatan atau saranan apa pun untuk mengubatinya.
Seorang yang baik menunjukkan kepada kami adanya seorang doktor yang berpengalaman dan terkenal, maka aku pun pergi bersama anakku kepadanya. Anakku mengeluhkam demam yang sangat tinggi, dan doktor itu berkata kepada kami, “Apabila panas anak Anda tidak turun malam ini, maka ia akan meninggal esok hari!!”
Aku kembali bersama sang anak dengan kegelisahan yang memuncak. Sakit menyerang hatiku, hingga kelopak mataku tak mampu terpejam tidur. Aku pun mengerjakan solat, lalu pergi dengan wajah muram meninggalkan isteriku yang menangis sedih di dekat kepala anakku.

Aku terus berjalan di jalanan, dan tidak tahu apa yang harus aku perbuat untuk anakku!! Tiba-tiba aku teringat dengan sedekah, dan ingat dengan hadits Rasulullah , tatkala beliau bersabda, “ubatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” Namun, siapa yang akan aku temui di waktu malam seperti ini. Aku boleh saja mengetuk pintu seseorang dan bersedekah kepadanya, tapi apa yang akan ia katakan kepadaku jika aku melakukan hal itu?
Tatkala aku berada dalam keadaan bimbang seperti itu, tiba-tiba ada seekor kucing lapar yang mengeong di kegelapan malam. Aku menjadi ingat dengan sabda Rasulullah, tatkala ditanya oleh seorang sahabat, “Apakah berbuat baik kepada binatang bagi kami ada pahalanya?” Beliau menjawab, “Di dalam setiap apa yang bernyawa ada pahalanya” (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim). Aku pun segera masuk ke rumahku, mengambil sepotong daging, dan memberi makan kucing itu.

Aku menutup pintu belakang rumahku, dan suara pintu itu bercampur dengan suara isteriku yang bertanya, “Apakah engkau telah kembali kepadaku dengan cepat?” Aku pun bergegas menuju ke arahnya. Dan, aku mendapatkan wajah isteriku telah berubah, dari permukaan wajahnya telah menyiratkan kegembiraan!

Ia berkata, “Sesudah engkau pergi, aku tertidur sebentar masih dalam keadaan duduk. Maka, aku melihat sebuah pemandangan yang menakjubkan!!”
Dalam tidurku, aku melihat diriku mendekap anakku. Tiba-tiba ada seekor burung hitam yang besar dari langit yang terbang hendak menyambar anak kita, untuk mengambilnya dariku. Aku menjadi sangat ketakutan, dan tidak tahu apa yang harus aku perbuat? Tiba-tiba muncul kepadaku seekor kucing yang menyerang secara dahsyat burung itu, dan keduanya pun saling bertempur. Aku tidak melihat kucing itu lebih kuat daripada burung itu, kerana si burung badannya gemuk. Namun akhirnya, burung itu pun pergi menjauh. Aku terbangun mendengar suaramu ketika datang tadi.
Syaikh ‘Abdul Hadi berkata, “Aku tersenyum dan merasa gembira dengan kebaikan ini. Melihat aku tersenyum, isteriku menatap ke arahku dengan hairan.”
Aku berkata kepadanya, “Semoga semuanya menjadi baik.”
Kami bergegas mendekati anak kami. Kami tak tahu siapa yang sampai terlebih dulu, tatkala penyakit demam itu sirna dan sang anak mulai membuka matanya. Dan, pada pagi hari berikutnya, sang anak telah bermain-main bersama anak-anak yang lain di desa ini, alhamdulillah.
Sesudah Syaikh menyebutkan kisah menakjubkan ini, anak tadi -–yang telah menjadi pemuda berumur 17 tahun, serta telah sempurna menghafalkan Al-Quran dan menekuni ilmu syar’i–, ia menyampaikan nasihat yang mendalam kepada kaum muslimin di masjid orang tuanya, Masjid Ar-Ridhwan di Halb, di salah satu malam dari sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan yang penuh berkah.[16]


dipetik dari blog : http://tiketsurga.wordpress.com/

Sumber : Buku “Berobat Dengan Sedekah”, karya Muhammad Albani, Penerbit Insan Kamil, Solo, Cet. X, Juni 2009

0 ulasan:

Laman Sahabat

Bicara UKHUWWAH

ShoutMix chat widget

Followers

About Me

Foto Saya
ibnu qais
Dilahir di Kampung tercinta di Desa Permai Pagut pada tanggal 18 Mei 1986 pada jam 08.55pm bersamaan 9 Ramadhan 1406 Hijrah iaitu jatuh pada hari Ahad. Mendapat pendidikan awal di Sekolah Agama (Arab) Al-Ittihadiah Tanjung Pagar, Ketereh.Kemudian melanjutkan ke pengajian menengah di Sekolah Menengah Agama (Arab) Darul Aman, Kok Lanas dari 1999-2002, sekarang dikenali Ma'had Tahfiz Sains Nurul Iman. Setelah itu saya berhijrah ke Sekolah Menengah Agama (Arab) Azhariah, Melor. Setelah tamat, saya mendapat tawaran melanjutkan pengajian ke peringkat diploma bidang syariah di Kolej Islam Antarabangsa Sultan Ismail Petra (KIAS),Kelantan (2005-2008) dan sekarang melanjutkan pengajian sarjana di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Nanggroe Acheh Darussalam, Republik Indonesia,dalam Fakultas Syariah Jurusan Ahwalul Syakhsiyyah(Hukum Keluarga Islam). Sebarang pandangan emailkan kepada yiez_almaqdisi@yahoo.com @ ibnqais@gmail.com.
Lihat profil lengkap saya
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Ultimos Comentarios

 
Copyright © Jalan Yang Lurus